Daftar Isi [Tampil]
Assallamualaikum Wr. Wb.
Malam ini saya tergugah untuk membuat sebuah renungan yang mungkin
bisa sedikit membantu dan berguna khususnya bagi saya dan umum nya bagi kawan-kawan semua, jam berdetak menunjukan pada pukul delapan malam lewat dua belas menit,mungkin diluar sana sudah banyak orang yang beranjak untuk tidur ataupun sebaliknya malah bergegas bersiap-siap untuk memulai rutinitasnya. Setali tiga uang itu sama halnya dengan saya yang memang pada setiap hari rabu saya masih harus menyelesaikan pekerjaan hingga larut nanti.
Malam ini saya tergugah untuk membuat sebuah renungan yang mungkin
bisa sedikit membantu dan berguna khususnya bagi saya dan umum nya bagi kawan-kawan semua, jam berdetak menunjukan pada pukul delapan malam lewat dua belas menit,mungkin diluar sana sudah banyak orang yang beranjak untuk tidur ataupun sebaliknya malah bergegas bersiap-siap untuk memulai rutinitasnya. Setali tiga uang itu sama halnya dengan saya yang memang pada setiap hari rabu saya masih harus menyelesaikan pekerjaan hingga larut nanti.
Tangan ku berpegang menggerakan kursor mouse untuk memutar
sebuah lagu dengan maksud hanya untuk sekedar memecah sunyi sepi diruangan
kantor, lirik demi lirik terdengar dilantunkan lagu nasyid berjudul kasih sayang dari group nasyid missile, lirik dari lagu itu penuh dengan kata-kata indah yang mengugah hati, nampak jelas dalam lirik
itu berkisah seorang kakak didalam keluarga sedang menenangkan adiknya yang
telah ditinggalkan oleh ibunda nya untuk selamanya, sekaligus mengingatkan saya
terhadap sosok seorang ibunda dirumah...
Intro Lirik :
Dik... dengarlah Allah itu esa
Kau tahu semua kan kembali padaNya
Dik... ingatlah pesan ayah bunda
Kau tahu mereka tak ingin
Kau sengsara dunia akhirat
Dik... dengarlah Allah itu esa
Kau tahu semua kan kembali padaNya
Dik... ingatlah pesan ayah bunda
Kau tahu mereka tak ingin
Kau sengsara dunia akhirat
Dik...
janganlah kau teteskan air mata
Ku tahu kau bisa menghadapinya
Dik... mendekatlah ibu kini tlah tiada
Ku tahu kita semua merindukannya
Ku tahu kau bisa menghadapinya
Dik... mendekatlah ibu kini tlah tiada
Ku tahu kita semua merindukannya

Reff :
Hanya ada satu jalan
Jadilah anak sholeh
Doamu kan sampai padanya
Bukanlah tak sayang
Pergi begitu cepat penuhi panggilanNya
Dik... janganlah kau bangunkan ibunda

Dalam patahan-patahan lirik lagu itu seraya saya berpikir dalam hati
“Ya allah aku ini seorang anak laki-laki satu satunya di keluarga
hamba, hamba belum siap untuk kehilangan ibunda, hamba belum siap untuk
kehilangan ayahanda, mereka adalah sumber kasih sayang, mereka adalah sumber
kekuatan hamba, hamba masih belajar untuk menjadi seorang ‘kakak’ yang bisa
menjadi contoh dan panutan untuk dua adik perempuan didalam keluarga hamba, hamba
belum mampu memberi senyuman di wajah mereka, belum mampu mengganti kasih
sayang ibunda, belum juga mampu mengganti setiap keringat yang mengucur dari
ayahanda, hamba masih belajar untuk menjadi lebih baik, hamba masih menata diri
untuk lebih baik, tanpa mereka hamba apa daya ya allah,hamba belum siap....”
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan bisa menjadi renungan untuk kita lebih menghargai menyayangi kedua orang tua kita.
Wassallamualaikum Wr. Wb.

*gambar diambil dari google hanya untuk bahan ilustrasi
0 Comments