Ads

Sedikit Ulasan tentang Gunung Padang

Daftar Isi [Tampil]

Infociwidey.com - Berbicara  keberadaan Gunung Padang di Jawa Barat, setidaknya ada tiga nama gunung yang dinamakan padang. Pertama di Cikoneng Ciamis, kedua di daerah Cianjur yang merupakan tempat situs megalithikum terbesar di Asia Tenggara, dan ketiga  di daerah Ciwidey, dikenal sebagai tempat wana wisata spiritual. Kali ini kita akan sedikit mengulas tentang Gunung Padang yang ada di Ciwidey.

Berada di ketinggian 1224 m dibawah permukaan laut. Gunung ini merupakan bagian dari rangkaian pegunungan di Bandung selatan yang terbentuk pada zaman Miosen. Gunung ini hasil dari erupsi dalam (inner-eruption) dari gunung berapi pada zaman tersebut.
Batu-batu besar yang terlihat sekarang adalah batuan magma beku yang muncul karena pengikisan akibat perubahan cuaca dalam jangka panjang. Secara alamiah, batuan tersebut membentuk komposisi batuan yang bertingkat.

Karena konturnya yang bertingkat inilah,sejak dahulu batu batu ini dihubungkan dengan fungsinya sebagai situs spiritual, kepercayaan setempat kemudian membaginya menjadi 17 tingkat yang menggambarkan siklus hidup manusia.

Tingkatan batu batu ini merupakan fase dalam hidup manusia,pertama di sebut masa anak anak, terdapat batu-batu yang disimbolkan sebagai Cikahirupan, batu yang memiliki bentuk cekung seperti wadah sehingga terdapat air, batu lawang saketeng, batu menyerupai gerbang. Batu gerbang ini kita masuki ketika naik ke Gunung Padang.

Batu palawangan ibu, yang menggambarkan organ vital ibu tempat bayi lahir, batu paibuan, batu yang menyimbolkan seorang ibu merawat bayinya, batu panyipuhan, batu yang dapat digerus sehingga keluar semacam bedak, batu poponcoran, yaitu batu yang menyimbolkan proses belajar.

Komposisi beberapa batu besar sehingga memiliki lorong di bagian dalamnya. Batu panyipuhan dan batu poponcoran dianggap merupakan batu menyimbolkan tahap pendidikan anak.

Komplek batu kedua disebut masa dewasa, terdiri dari rangkaian batu-batu raksasa yang disebut batu saadeg, batu gedong peteng, batu karaton, dan batu kutarungu.

Batu saadeg adalah batu yang berdiri tegak sedang batu karaton terletak pada sisi tebing yang memiliki ceruk, seperti singgasana, batu kaca mempunyai permukaan yang bersifat cermin dan batu kutarungu memiliki bunyi unik apabila dipukul.

Komplek batu ketiga  menyimbolkan Masa Kebijaksanaan terdiri dari masjid agung, batu bumi agung, batu korsi gading, batu pakuwon Prabu Siliwangi, batu lawang tujuh, batu padaringan/leuit salawe jajar dan puncak manik. Keseluruhannya terdiri dari 17 batu.

Begitu banyak ragam Pesona yang bisa kita ambil di daerah Ciwidey ini, harapan kedepanya semoga pemerintah setempat dapat lebih memaksimalkan Gunung Padang ini menjadi Objek Wisata Alam yang memiliki nilai Tradisi dan Budaya.

Post a Comment

0 Comments