Ads

Hajat “Huluwotan” di Gambung - Wujud Syukur kepada Sang Pencipta

Daftar Isi [Tampil]
Beragaman tradisi budaya di Indonesia Khusunya di Ciwidey memiliki masing-masing keunikan. Dari sekian banyak tradisi/budaya, Hajat Huluwotan termasuk di antaranya.

Tradisi ini berupa sebuah ritual adat, antara lain membersihkan sumber air yang dilakukan oleh masyarakat, Gambung, Desa Mekarsari, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung.

Kemeriahan acara di mulai dengan penampilan berbagai macam atraksi kesenian tradisional khas Jawa Barat. Para pelaku atraksi merupakan warga masyarakat Gambung dan sekitarnya. Atraksi berbagai kesenian  mengundang decak kagum para penonton.
Menjelang malam, kemeriahan semakin terasa, karena berbagai kesenian kembali di pentaskan untuk menghibur para pengunjung yang datang dari berbagai daerah di seputaran Ciwidey.

Juga di pentaskan kesenian Karinding, alat musik ini sebelumnya di gunakan sebagai alat mengusir hama tanaman, karena musik ini memiliki suara ultra sonik yang mampu mengusir binatang atau hewan pemakan palawija.

Namun seiring bergulirnya waktu, saat ini alat musik Karinding dipentaskan berkolaborasi dengan alat musik lainnya.
Di tengah dinginnya udara pagi, prosesi Hajat Huluwotan  dilangsungkan. Warga masyarakat berkumpul,membawa berbagi macam sesaji, nasi tumpeng serta kambing berwarna hitam di iringi tetabuhan berbagai alat musik.

Arak arakan warga ini menuju sebuah  mata air yang terletak di kaki gunung, tidak jauh dari lokasi kampung Gambung. Mata air ini memiliki arti penting keberadaannya bagi masyarakat, selain untuk mengairi lahan pertanian, warga masyarakat menggunakannya pula untuk berbagai kebutuhan sehari-hari, seperti mandi dan memasak.
Perjalanan menuju sumber air sangat menyejukan hati, hamparan perkebunan dengan hutan masih alami, menyambut derap langkah  warga masyarakat lainnya. Kira-kira memakan waktu setengah jam, setelah melewati tanjakan  perbukitan, sampailah  pada tujuan, yakni  sebuah mata air. Ritual pun  di mulai.

Setelah alunan bacaan  ayat suci Al Qur'an, sesepuh kampung segera menyembelih ayam serta kambing, kemudian pembacaan doa, dilanjutkan dengan pemotongan kambing yang bagian kepalanya di kubur bersama sesaji.
Nilai nilai luhur terkandung dalam ritual ini, penghargaan kepada sang pencipta yang telah memberikan nikmat tiada tara bagi makhluknya, merupakan nilai hakiki yang perlu di teladani.

Di samping itu kearifan lokal lainnya, berupa kepedulian warga masyarakat Gambung, dalam memelihara sumber air, serta hutan agar senantiasa lestari. Merupakan hal yang patut kita contoh.
Kemeriahan acara ini dilakukan bukan hura hura semata mata,namun bertujuan sebagai wujud syukur masyarakat atas berkat serta rahmat sang pencipta yang telah memberikan berbagai kenikmatan serta keselamatan bagi semua lapisan masyarakat.

Post a Comment

0 Comments