Ads

6 Mitos yang Berkembang di Daerah Ciwidey. Oleh : Rian Ibayana

Daftar Isi [Tampil]

1. Mitos Batu Humaruyung Mawar Cihanjawar

Batu humaruyung, Sumber : Kawah Sastra Ciwidey
Infociwidey.com - Jika anda berkunjung ke Ciwidey, tepat berada di ujung kiri jembatan Ciwidey. Anda akan melihat sebuah batu besar yang kini hampir sebagian tubuhnya tertutup beton sebuah toko Mas.

Batu Humaruyung namanya, batu yang erat kaitannya dengan sejarah berdirinya Ciwidey. Konon Batu ini diletakan sebagai Ciri atau sebagai tanda batas antara kecamatan Ciwidey Dan Cisondari (Pasirjambu).

Menurut nenek saya (Almarhumah), jika para ada pejabat datang ke Ciwidey, misalnya bupati, gubernur, menteri maupun Presiden sekalipun, kewibawaannya akan hilang karena diserap oleh kekuatan batu Humaruyung tersebut.

Dan masyarakat Ciwidey yang bersikap biasa-biasa saja. Untuk lebih meyakinkan, jika ada para pejabat yang ke Ciwidey, mangga hadiri... apakah ada bedanya atau tidak. Wallohualam.


2. Mitos Dua Cabe Di Gunung Tambakgruyung

Pohon cabai, ilustrasi
Mitos ini saya dapatkan semasa kecil, masa-masa sekolah Dasar. Dari perbincangan-perbincangan ada yang bercerita soal mitos 2 Cabe di Gunung Tambakgruyung. Konon di Gunung tersebut terdapat 2 buah Cabe besar yang berwarna hijau. Jika kedua cabe tersebut sudah berwarna merah, maka dunia akan kiamat. Walloualam.

Konon sekarang cabe tersebut baru satu yang berubah warnanya menjadi merah. Hikmahnya adalah semoga kita bisa tatan tatan bersiap diri dengan segala amal kebaikan untuk menghadapi Hari Kiamat yang bisa kapan saja terjadi. Ingat hari kiamat wajib ita percayai, karena masuk Rukun Iman.

3. Mitos "Paku" nya Ciwidey

Saya mendapatkan informasi tentang mitos ini dari seorang teman, beberapa tahun yang lalu.
Konon Ciwidey mempunyai 3 Pohon yang menjadi pakunya. Jika salah satu pohon ditebang akan menyebabkan kehancuran Ciwidey. Wallohualam. Ketiga pohon tersebut adalah sebagai berikut
  • Pohon LOA di Ciwidey Tengah, merupakan pohon besar dan lebar. bisa dikatakan pohon terimbun di Ciwidey. di Bawah pohon ini terdapat Eyang yang sangat disakralkan di Ciwidey yaitu Eyang Rangsadana (Eyang Pakemitan) biasa juga disebut Eyang Kadu Agung. Dengan adanya pohon ini, masyarakat sekitar Ciwidey Tengah tidak pernah kekeringan karena menyimpan cadangan air dari pohon besar ini.
Baca juga : Sejarah Nama Kota Ciwidey (Bahasa Sunda)
  • Pohon Kayu Ambon di sisi jembatan Catang Cengkat, dekat dengan SMK BUDI BAKTI CIWIDEY. Pohon tinggi ini jika musim kemarau seka meranggas tak berdaun, dan subur saat musim hujan.
  • Pohon Ambon di depan Sindang Reret Hotel.  Di depan pohon ini banyak terjadi kecelakaan, bahkan sering terjadi korban jiwa.
Demikian 3 pohon yang menjadi pakunya Ciwidey, semoga kita bisa menjaga pohon-pohon tersebut. sebab pohon akan menyimpan cadangan air dan mencegah erosi. Sangat bermanfaat bagi kita.

4. Mitos Tanjakan Mayor Zakarsih

Pohon kayu putih, tanjakan Mayor Zakarsih, Sumber : kawah sastra ciwidey
Jika kita berkunjung ke wilayah Rancabali, tepat beberapa meter sebelum Gerbang Kawah Putih, kita akan melalui sebuah tanjakan menikung. dipinggirnya ada sebuah pohon Kayu Putih bercabang dua. Disinilah tempat Mayor Zarkasih dibunuh oleh Gerombolan.
Baca juga : Bus Mogok di tanjakan Mayor menyebabkan kemacetan panjang

Tanjakan yang memuat nilai sejarah ini menyimpan mitos, jika ada mobil mogok ditanjakan ini, harus melemparkan sebatang roko yang sudah "diseungeut" ke arah pohon tersebut. sesaat kemudian mobil mogok akan segera hidup. Wallohualam. tips nya cek dulu kendaraan anda sebelum bepergian.

5. Mitos Tumbal Kambing Hitam Pasir Tabrik

Pasir Tabrik sudah beberapa kali hampir longsor. Jika longsor sudah pasti Daerah Cihanjawar akan menjadi daerah yang kena beberapa tahun lalu ketika musih hujan, daerah pasir Tabrik ini hampir longsor, sudah keluar kocoran air daari sisi-sisi tanah.
Kampung Cihanjawar berlatar Pasir tabrik
Warga Cihanjawar sudah sepi ditinggal mengungsi. di pinggir jalan menuju Tabrik udah dipasang tanda daerah longsor dan tanda jalur evakuasi.

Namun warga Cihanyawar kemudian melakukan tradisi memotong kambing hitam, konon untuk menumbal supaya tidak terjadi longsor. Ini menjadi polemik tersendiri di kalangan warga (menurut salah seorang warga kelahiran Cihanjawar). Dengan Izin Allah longsor pasir Tabrik tidak pernah terjadi. Walloualam.


6. Harta Karun di Ciseupan

Saat kecil, saya suka "jarambah" Main jauh hingga ke daerah gedung SMAN 1 CIWIDEY yang secara geografis masuk wilayah Ciseupan, Desa Panyocokan. Dari perbincangan dengan teman-teman asal Siseupan, saya dapatkan informasi tentang harta karun di Ciseupan.

Konon pada malam-malam tertentu dari tempat bersembunyinya harta karun tersebut, akan memancarkan cahaya ke langit. namun ketika dicari ke sumber cahaya, cahaya itu hilang tiba-tiba. Konon jika harta karun tersebut ditemukan, maka penduduk Ciseupan akan kekeringan. Wallohualam.

Sebenarnya masih banyak mitos yang berkembang di Ciwidey, mitos si Layung di Patenggang, Mitos Domba lukutan, Mitos batu haji di Puncak Gunung Padang Rawabogo, Mitos hujan lamun aya korsel dll.
tergantung cara kita menanggapinya, dan yang perlu kita ingat, tidak semata-mata mitos itu tersiar kalo tidak ada kejadian yang berulang-ulang.

Pastikan anda tidak sendirian membaca tulisan ini
salam

RIAN IBAYANA

(KAWAH SASTRA CIWIDEY)

Terimakasih telah bersedia berkunjung ke Web ini, semoga artikel yang ada disini bisa membantu anda semua Salam, Admin

Post a Comment

0 Comments