Daftar Isi [Tampil]
Infociwidey.com - Sedikit berbeda dengan perjalanan ke wilayah Ciwidey yang sebelumnya kebanyakan tentang potensi wisatanya, kali ini kita akan diajak untuk melihat sebuah peristiwa budaya.
Tepatnya kita akan melihat, sebuah upacara panen raya yang dilaksanakan oleh masyarakat Ciwidey. Upacara seperti ini lazim dilakukan oleh masyarakat Sunda.
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk wujud syukur kepada Tuhan atas berkah hasil pertanian yang telah diberikan kepada umat manusia.
Prosesi upacara ini dimulai dari penyambutan para tamu yang akan mengikuti upacara yang dilakukan oleh penari “Lengser” diiringi angklung buncis serta tetabuhan dog dog.
Setelah itu para tamu diajak untuk menuju persawahan dipimpin oleh tetua adat, kemudian membacakan doa. Sesaat kemudian upacara dimulai dengan pemotongan padi yang siap panen menggunakan “etem” (Sunda-red).
Tangkai butiran padi yang telah dipotong, kemudian dikumpulkan dan dibawa menggunakan alat yang disebut rengkong menuju lumbung padi yang dalam bahasa Sunda disebut “leuit”.
Padi yang telah kering ditumbuk jadi beras, sedangkan sisanya disimpan di lumbung padi sebagai persediaan.
Selain itu dalam upacara ini juga, digelar berbagai macam kesenian khas Sunda seperti seni tarawangsa, beluk dan berbagai macam tarian khas Sunda.
Dalam pagelaran seni tarawangsa dan beluk, banyak berisi petuah petuah serta nasihat dari leluhur yang senantiasa agar hidup berserah diri pada Tuhan serta menjaga alam yang selalu memberi rahmat serta karunia bagi umat manusia.
Satu hal lainnya, ketika upacara ini, berlangsung, disediakan pula berbagai macam hidangan khas Sunda.
Hampir semua makanan serta minuman khas tanah Parahyangan tersedia untuk para tamu serta peserta upacara panen raya.
Melalui kegiatan ini banyak manfaat yang bisa kita ambil salah satunya ialah, agar kita senantiasa merawat serta menjaga alam tempat kita hidup agar alam tidak murka dan selalu memberikan karuniaNya.
Upacara panen raya ini sudah jarang lagi dilakukan di daerah lainnya, karena itu sebagai wujud upaya pelestarian tradisi,kegiatan ini harus terus dilakukan agar salah satu tradisi leluhur ini tidak punah.
Oleh karena itu sudah selayaknya apabila event rutin yang dilangsungkan setiap panen ini,dikemas lebih menarik sehingga bisa dijual kepada para pelancong dari berbagai daerah, sebagai salah satu atraksi budaya unggulan.
Tepatnya kita akan melihat, sebuah upacara panen raya yang dilaksanakan oleh masyarakat Ciwidey. Upacara seperti ini lazim dilakukan oleh masyarakat Sunda.
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk wujud syukur kepada Tuhan atas berkah hasil pertanian yang telah diberikan kepada umat manusia.
Prosesi upacara ini dimulai dari penyambutan para tamu yang akan mengikuti upacara yang dilakukan oleh penari “Lengser” diiringi angklung buncis serta tetabuhan dog dog.
Setelah itu para tamu diajak untuk menuju persawahan dipimpin oleh tetua adat, kemudian membacakan doa. Sesaat kemudian upacara dimulai dengan pemotongan padi yang siap panen menggunakan “etem” (Sunda-red).
Tangkai butiran padi yang telah dipotong, kemudian dikumpulkan dan dibawa menggunakan alat yang disebut rengkong menuju lumbung padi yang dalam bahasa Sunda disebut “leuit”.
Padi yang telah kering ditumbuk jadi beras, sedangkan sisanya disimpan di lumbung padi sebagai persediaan.
Selain itu dalam upacara ini juga, digelar berbagai macam kesenian khas Sunda seperti seni tarawangsa, beluk dan berbagai macam tarian khas Sunda.
Dalam pagelaran seni tarawangsa dan beluk, banyak berisi petuah petuah serta nasihat dari leluhur yang senantiasa agar hidup berserah diri pada Tuhan serta menjaga alam yang selalu memberi rahmat serta karunia bagi umat manusia.
Satu hal lainnya, ketika upacara ini, berlangsung, disediakan pula berbagai macam hidangan khas Sunda.
Hampir semua makanan serta minuman khas tanah Parahyangan tersedia untuk para tamu serta peserta upacara panen raya.
Melalui kegiatan ini banyak manfaat yang bisa kita ambil salah satunya ialah, agar kita senantiasa merawat serta menjaga alam tempat kita hidup agar alam tidak murka dan selalu memberikan karuniaNya.
Upacara panen raya ini sudah jarang lagi dilakukan di daerah lainnya, karena itu sebagai wujud upaya pelestarian tradisi,kegiatan ini harus terus dilakukan agar salah satu tradisi leluhur ini tidak punah.
Oleh karena itu sudah selayaknya apabila event rutin yang dilangsungkan setiap panen ini,dikemas lebih menarik sehingga bisa dijual kepada para pelancong dari berbagai daerah, sebagai salah satu atraksi budaya unggulan.
0 Comments