Ads

Misteri Kawah Putih di Masyarakat

Daftar Isi [Tampil]


Infociwidey.com - Kawah Putih, memang menyimpan sebuah legenda. Di tempat ini mulai tanggal 6 – 15 Juli 2012 akan berlangsung Festival  Kawah Putih.

Kegiatan ini merupakan event ekowisata terbesar pada tahun 2012 yang akan melibatkan tidak kurang dari 1.000 orang peserta kaum muda dan penggiat seni dan budaya di Jawa Barat dan Banten  untuk mengisi acara, antara lain upacara adat “Ruwatan” (syukuran), pasanggiri tembang  Kawah Putih (lomba nyanyi lagu Sunda), Giri Wana Rally (lintas alam), sunatan missal, weeding festival , karnaval serta penampilan berbagai kesenian tradisional Jawa Barat dan Banten.

Festival yang mengambil tema “Hayu Urang Ngamumule Budaya Sunda” menurut Lies Bahunta , merupakan bagian dari promosi dan menjaga kearifan lokal. “Saha deui nu rek ngajaga seni jeung budaya urang sunda, salain urang sunda sorangan,” tutur Lies .

Gunung Patuha   konon berasal dari nama Pak Tua atau “Patua”. Masyarakat setempat menyebutnya  sebagai Gunung Sepuh. Gunung yang berada di Bandung Selatan ini, sebelumnya dikenal angker, masyarakat tidak ada yang berani memasuki kawasan tersebut. Bahkan burung yang terbang melintas kawasan itu akan mati. 
ilustrasi
Matinya burung yang terbang melintas di kawasan Gunung Patuha, terkuak sudah karena kemungkinan burung tersebut menghisap “aroma” belerang dari Kawah Putih.

Karena kandungan belerang di tempat tersebut cukup tinggi, pemerintah Belanda waktu itu  mendirikan pabrik belerang bernama “Zwavel Ontgining Kawah Putih.

Penambangan belerang berlanjut pada zaman Jepang dan kegiatan penambangan langsung diawasi  militer Jepang.

Dan nama pabrik belerang pun berganti menjadi Kawah Putih Kenzanka Gokoya Ciwidey. Kawasan lain selain Kawah Putih, adalah Puncak Kapuk.

Konon  tempat ini merupakan tempat pertemuan para leluhur yang dipimpin Eyang Jaga Satru. Dalam pertemuan ini, para leluhur membicarakan tentang kesejahteraan dan keamanan masyarakat  serta cara menjaga kelestarian hutan.

Makam para leluhur tersebut berada di Puncak Kapuk, bahkan yang mempercayainya jika “kawenehan” (kebetulan) suka melihat  seekor domba  yang warna bulunya mirip lukut (lumut) , hingga disebut “domba lukutan” .

Domba ini konon peliharaan para leluhur. Setelah Indonesia terlepas dari belenggu penjajah Belanda dan Jepang.

Baru kemudian pada tahun 1837 misteri di Gunung Patuha terungkap oleh seorang peneliti botanis Belanda kelahiran Jerman bernama Dr.Frnas Wilhelm Junghun yang melakukan penelitian di kawasan Gunung Patuha dan menemukan keindahan Kawah Putih.

Tuan Junghun tidak begitu saja percaya mengenai keangkeran Gunung Patuha sebagaimana cerita masyarakat. Sebagai ilmuwan, ia melakukan penelitian menembus hutan belantara, sampai akhirnya menemukan Kawah Putih.

Dari dalam danau keluar semburan aliran lava belerang serta gas yang  baunya sangat menyengat. sejalan dengan perjalanan waktu, pada tanggal 26 Januari 1993 , Kawah Putih diresmikan sebagai obyek wisata alam (ekowisata) di kawasan hutan.

Setelah dilakukan berbagai penataan, Kawah Putih siap Go Internasional. Kawah Putih, karunia alam yang mempersona dan menakjubkan.

Post a Comment

0 Comments